Rabu, 01 Januari 2020

video kemagnetan

kemagnetan

materi kemagnetan kelas 9

Materi Kemagnetan IPA Kelas IX

KEMAGNETAN
Tahukah kamu bahwa lemari es menggunakan magnet? Magnet digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bel sekolah, tape recorder, kulkas, sampai kunci mobil. Pengetahuan tentang kemagnetan akan membantu kamu memahami bagaimana peralatan listrik tersebut bekerja. Yuk, pelajari lebih dalam mengenai kemagnetan !

Magnet
Magnet adalah logam yang dapat menarik logam lain seperti besi, baja, nikel, dan sejenisnya.
Magnet terdiri atas berbagai macam, yaitu sebagai berikut :
Menurut asal atau kejadiannya : 
  1. Magnet alam
  2. Magnet buatan
Menurut sifatnya :
  1. Magnet permanen
  2. Magnet sementara
Menurut bentuknya :
  1. Magnet batang
  2. Magnet jarum
  3. Magnet silinder
  4. Magnet tapal kuda(ladam)
  5. Magnet U
  6. Magnet keping
Benda magnetik dan Non Magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda magnetik terdiri atas :
  1. Benda feromagnetik, yaitu benda yang ditarik kuat oleh magnet. Contoh : nikel, baja, besi, dan kobalt.
  2. Benda paramagnetik, yaitu benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh : platina, magnesium, dan alumunium.
  3. Benda diamagnetik, yaitu benda yang ditolak lemah oleh magnet. Contoh : bismuth, timah, seng, emas, dan timbal.

Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : tembaga, perak, dan karet.

Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Keduanya memiliki sifat :
  1. kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan tolak menolak
  2. kutub magnet yang tidak sejenis bila didekatkan akan tarik menarik


Teori Kemagnetan
Setiap benda magnetik terdiri atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak teratur(gambar a). Sedangkan, benda magnet arah magnet elementernya teratur(gambar b).


Besi memiliki sifat magnet-magnet elementer yang mudah diatur, tetapi juga lebih mudah berubah susunannya. Itulah sebabnya besi sangat mudah dijadikan magnet, akan tetapi juga sangat mudah kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan besi bersifat sementara.
Baja memiliki sifat magnet-magnet elementer yang sulit diatur, tetapi juga lebih sulit berubah susunannya. Itulah sebabnya baja sulit dijadikan magnet, akan tetapi juga lebih sulit kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan baja bersifat tetap.

Pembuatan Magnet
Dengan cara digosok dengan magnet tetap
Cara menggosoknya adalah searah. Ujung besi atau baja yang digosok pertama kali, kutubnya akan sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Contoh :
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Dengan dialiri arus listrik
Sebatang besi atau baja bisa dibuat menjadi magnet dengan dililiti kawat kumparan dan dihubungkan dengan baterai. Untuk menentukan kutub-kutub magnetnya digunakan kaidah tangan kanan menggenggam di mana arah empat jari menunjukkan arah arus listrik pada kumparan, sedangkan arah ibu jari menunjukkan arah kutub utara magnet.
Contoh :
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Dengan induksi (influensi atau imbas)
Caranya yaitu dengan mendekatkan magnet pada batang besi atau baja.
Kutub magnet yang terbentuk pada ujung besi/baja yang diinduksi berlawanan dengan kutub magnet yang menginduksi. Contoh :


Kemagnetan Bumi
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menunjukkan arah utara – selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut.
Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa :
  1. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
  2. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
  3. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan
  4. kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.
(Sumber Gambar  :  BSE IPA Kelas IX SMP - Dewi Ganawati dkk)

Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara–selatan yang sebenarnya ini disebut sudut deklinasi.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut sudut inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.

Sabtu, 14 September 2019

tumbuhan biji terbuka(Gymnospermae)dan tumbuhan biji tertutup(angiospermae)

7 Perbedaan Gymnospermae dan  angiospermae

Tumbuhan berbiji (spermatophyta) dapat dibagi menjadi dua yaitu gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Gymnospermae terdiri dari pakis haji (Cycas rumphii), putri dara cina (Ginkgo biloba), melinjo (Gnetum gnemon), dan pinus (Pinus merkusii). Sedangkan angiospermae terdiri dari tumbuhan dikotil dan monokotil. Nah, apa perbedaan antara gymnospermae dan angiospermae? Langsung saja kita simak yang pertama:
7 Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae

1. Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada gymnosperma adalah strobilus. Strobilus adalah kumpulan sporofil yang membentuk struktur berupa kerucut pada ujung tunas fertile (ujung cabang).
Alat reproduksi pada angiosperma adalah bunga yang terdiri dari putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantan. Benang sari menghasilkan serbuk sari yang jika masuk ke dalam putik maka akan terjadi fertilisasi (pembuahan).

2. Pembuahan

Proses pembuhan pada tumbuhan gymnospermae berupa pembuahan tunggal dimana hanya terjadi satu kali pembuahan antara ovum (n) dan sperma (n). Pada pembuahan tunggal hanya terdapat satu sel sperma yang membuahi satu sel telur sehingga membentuk zigot.
Proses pembuahan pada tumbuhan angiospermae berupa pembuahan ganda. Disebut pembuahan ganda karena terdapat dua inti sperma yang melebur. Pembuahan ganda berlangsung dua kali yaitu yang pertama adalah spermatozoa 1 membuahi ovum menghasilkan zigot (2n) yang berkembang menjadi biji, sedangkan yang kedua adalah spermatozoa 2 membuahi kandung lembaga sekunder menghasilkan endospermae (3n) yang akan menjadi daging buah.

3. Bentuk Daun

Bentuk daun tumbuhan gymnospermae adalah kaku dan sempit. Pada tumbuhan pakis haji contohnya yang bentuk daunnya menyerupai palem. Daunnya jarang bersifat majemuk dan bentuk tulang daun yang tidak beragam.
Bentuk daun tumbuhan angiospermae pipih dan lebar dengan susunan tulang daun yang bervariasi. Bentuk tulang daun tumbuhan dikotil ada yang menyirip dan menjari. Sedangkan bentuk tulang daun tumbuhan monokotil ada yang sejajar dan melengkung.

4. Ovarium

Tumbuhan gymnospermae tidak memiliki ovarium. Sedangkan tumbuhan angiospermae memiliki ovarium berupa putik.

5. Biji Ditutupi

Biji pada tumbuhan gymnospermae tidak ditutupi sehingga dapat terlihat dari luar di antara daun-daun. Sedangkan biji pada tumbuhan angiospermae tertutupi oleh daun buah sehingga tidak dapat dilihat dari luar.

6. Batang

Semua batang tumbuhan gymnospermae berkambium. Kambium adalah jaringan tumbuhan yang terletak diantara xilem dan floem. Kambium inilah yang membuat batang tumbuhan menjadi berkayu.
Sedangkan batang tumbuhan angiospermae ada yang berkambium dan ada juga yang tidak berkambium. Tumbuhan dikotil memiliki kambium sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.

7. Akar

Semua tumbuhan gymnospermae berakar tunggang. Sedangkan tumbuhan angiospermae akarnya bervariasi. Tumbuhan dikotil berakar tunggang sedangkan tumbuhan monokotil berakar serabut.


Berikut adalah tabel perbedaan tumbuhan angiospermae dan gymnospermae:
Dilihat Dari
Gymnospermae
Angiospermae
Alat reproduksiStrobilusBunga
PembuahanTunggalGanda
Bentuk daunKaku, sempitBervariasi
Ovarium
-
Punya
Biji ditutupi
-
Oleh daun buah
BatangBerkambiumMonokotil: tidak berkambium
Dikotil: berkambium
AkarTunggangMonokotil: serabut
Dikotil: tunggang

Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae

Berikut ini merupakan perbedaan antara tumbuhan gymnospermae dan angiospermae apabila ditinjau dari ciri-ciri maupun bagian-bagain tumbuhan. Langsung saja perbedaan tersebut terdapat pada sebagai berikut ini :

1. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae

Biji pada tumbuhan gymnospermae terbuka sehingga dapat terlihat dari luar di antara daun-daun. Sedangkan biji pada tumbuhan angiospermae tertutup oleh daun buah sehingga tidak dapat dilihat dari luar.

 2. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Pembuahan

Proses pembuhan pada tumbuhan gymnospermae berupa pembuahan tunggal dimana hanya terjadi satu kali pembuahan antara ovum (n) dan sperma (n).
Pada pembuahan tunggal hanya terdapat satu sel sperma yang membuahi satu sel telur sehingga membentuk zigot.
Proses pembuahan pada tumbuhan angiospermae berupa pembuahan ganda. Disebut pembuahan ganda karena terdapat dua inti sperma yang melebur.
Pembuahan ganda berlangsung dua kali yaitu yang pertama adalah spermatozoa 1 membuahi ovum menghasilkan zigot (2n) yang berkembang menjadi biji, sedangkan yang kedua adalah spermatozoa 2 membuahi kandung lembaga sekunder menghasilkan endospermae (3n) yang akan menjadi daging buah.

3. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Bentuk Daun

Bentuk daun tumbuhan gymnospermae adalah kaku dan sempit. Pada tumbuhan pakis haji contohnya yang bentuk daunnya menyerupai palem. Daunnya jarang bersifat majemuk dan bentuk tulang daun yang tidak beragam.
Bentuk daun tumbuhan angiospermae pipih dan lebar dengan susunan tulang daun yang bervariasi. Bentuk tulang daun tumbuhan dikotil ada yang menyirip dan menjari.
Sedangkan bentuk tulang daun tumbuhan monokotil ada yang sejajar dan melengkung.

4. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Ovarium

Tumbuhan gymnospermae tidak memiliki ovarium. Sedangkan tumbuhan angiospermae memiliki ovarium berupa putik

5. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada gymnosperma adalah strobilus. Strobilus adalah kumpulan sporofil yang membentuk struktur berupa kerucut pada ujung tunas fertile (ujung cabang).
Alat reproduksi pada angiosperma adalah bunga yang terdiri dari putik sebagai alat kelamin betina dan benang sari sebagai alat kelamin jantan.
Benang sari menghasilkan serbuk sari yang jika masuk ke dalam putik maka akan terjadi fertilisasi (pembuahan).

6. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Batang

Semua batang tumbuhan gymnospermae berkambium. Kambium adalah jaringan tumbuhan yang terletak diantara xilem dan floem. Kambium inilah yang membuat batang tumbuhan menjadi berkayu.
Sedangkan batang tumbuhan angiospermae ada yang berkambium dan ada juga yang tidak berkambium. Tumbuhan dikotil memiliki kambium sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.

7. Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae: Akar

Semua tumbuhan gymnospermae berakar tunggang. Sedangkan tumbuhan angiospermae akarnya bervariasi. Tumbuhan dikotil berakar tunggang sedangkan tumbuhan monokotil berakar serabut.

Tabel Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae

Penjelasan Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae dalam Bentuk Tabel
doc-masbidin[dot]net

Contoh Tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae

A. Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Ada banyak contoh tumbuhan gymnospermae, diantaranya yaitu:
  • Cemara (Araucaria cunninghami) atau (Cupressus lusitanica)
  • Pinus (Cupressus lusitanica ) atau ( Pinus merkusii)
  • Pakis haji (Cychas rumphi)
  • Juniper (Juniperus sp)
  • Melinjo (Gnetum gnemon)
  • Damar (Agathis dammara)
  • Pinophyta
  • Tetumbuhan runjung Ginkgophyta
  • Ginkgo Cycadophyta
  • Dan kerabatnya Gnetophyta

B. Contoh Tumbuhan Angiospermae

Pada tumbuhan angiospermae ini contohnya dibedakan menjadi 2 kelas yaitu tumbuhan angiospermae monokotil dan dokoyil.
Terdapat banyak contoh tumbuhan angiospermae monokotil maupun dikotil, diantaranya yaitu:
Contoh tumbuhan monokotil yang mengalami pembuahan ganda ini dibagi kedalam beberapa famili diantaranya:
  • Keluarga palem (Famili Palmae): kelapa (Cocos nucifera) dan kurma (Phoenix sp)
  • Famili Liliaceae: lilia (lilium sp), bawang putih (alium sativum), bawang merah (alium ascolonicum), dan bawang besar (alium cepa)
  • Keluarga anggrek (Orchidaceae): Arundina sp, Cattleya sp, Dendrobium sp, Epidendrum sp, vanili (Vanilia planifolia)
  • Keluarga rumput-rumputan (Graminae): padi (Oryza sativa), Jagung (Zea mays), rumput dan bambu
Contoh tumbuhan dikotil yang mengalami pembuahan ganda ini dibagi kedalam beberapa famili diantaranya:
  • Magnoliaceae: cempaka putih (Magnolia grandiflora)
  • Caryophyllaceae: Dianthus chinensis
  • Rosaseae: bunga maqar (Rosa hybrida)
  • Malvaceae: bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), kapas (Glossipium obtusifolium)
  • Leguminoceae: lamtoro (Leucena glauca), petai (Parkia specinosa), asam (Tamarindus indica)
  • Umbelliferae: talas (Centella asiatica)
  • Compositae: babandotan (Ageratum sp), tembakau (Nicotiana tabaccum), bunga matahari (Helianthus annus), tomat (Lycopersicum esculentum), cabe (Capsicum sp)
  • Solanaceae: kentang (Solanum tuberosum), kumisal kucing (Orthosiphon grandiflorus)

Senin, 26 Agustus 2019

materi ipa kelas VIII Zat aditif dan zat adiktif

Ringkasan Materi IPA Zat Aditif dan Zat Adiktif

A. Zat Aditif 
Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman. Selain itu, ada pula bahan yang ditambahkan pada makanan sebagai pewarna, pemutih, pengatur keasaman, penambah zat gizi dan anti penggumpal. Bahan tambahan pada makanan tersebut dinamakan, zat aditif. Jadi Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman.
Zat aditif yang umum digunakan masyarakat, antara lain garam dapur, rempah-rempah, asam cuka, dan lain-lain.

1. Bahan Pewarna
Gambar 6.4 menunjukkan sayur-sayuran yang berwarna-warni. Warna yang diperoleh dari sayuran adalah pewarna alami. Gambar 6.5 menunjukkan pewarna buatan atau sintetis. Pewarna makanan sintetis dibuat dari berbagai macam bahan. Pelajarilah kegiatan “Ayo Kamu Lakukan” untuk mengetahui adanya pewarna alami atau buatan pada makanan atau minuman. 

a. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan dan hewan. Banyak sekali bahan-bahan di sekitarmu yang dapat dipakai sebagai pewarna alami. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Selain memberi warna hijau, daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Kakao sering digunakan untuk memberikan warna cokelat pada makanan. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan macam warnanya terbatas. 

b. Pewarna Buatan
Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan pewarna buatan untuk membuat aneka makanan yang berwarna. Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan harus melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan pemakaiannya untuk makanan dinamakan permitted colour atau certified colour. Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan. Namun, di masyarakat masih sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Contoh penggunaan pewarna sintetis yang tidak sesuai peruntukannya adalah penggunaan pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena pewarna cat dan tekstil biasanya mengandung logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh konsumennya.

Tabel 6.2 contoh pewarna buatan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan yang telah ditetapkan di negara.

2. Pemanis
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut adalah sukrosa.
Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat. Rasa manis pada makanan dan minuman seperti pada Gambar 6.8 dibuat
dengan menggunakan pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dan pemanis buatan tidak selalu dapat dibedakan oleh lidah kamu, terutama oleh orang-orang yang tidak terlalu peka dengan rasa pemanis buatan. Pemanis buatan merupakan produk pangan yang manis seperti gula pada umumnya, namun rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi untuk dikonsumsi orang yang ingin mengurangi asupan gula tinggi kalori, namun tetap terasa manis, khususnya bagi penderita kencing manis. Berikut contoh pemanis buatan yang dapat ditemukan di pasaran.
a. Aspartam
Pernahkah kamu minum teh atau minuman lain yang diberi pemanis dari gula jagung? Gula jagung mengandung aspartam. Aspartam adalah jenis gula rendah kalori yaitu sekitar 4 kkal (= 4.000 kalori; 17 Joule = 17 kJ) per gram. Walaupun Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat kemanisannya 160-200 kali dari gula pasir. Keunggulan lain Aspartam antara lain rasa manisnya mirip gula, tanpa rasa pahit, dan tidak merusak gigi. Penggunaan Aspartam pada makanan atau minuman telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).
b. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari garam natrium. Asam sak arin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari rasa manis sukrosa (gula pasir).
Sakarin dan aspartam sering digunakan di industri minuman kaleng atau kemasan. Keunggulan sakarin, yaitu tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan dan harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan
tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
Pemakaian pemanis buatan di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 tentang bahan tambahan pangan. Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa pada makanan atau minuman olahan khusus yang berkalori rendah dan untuk penderita penyakit diabetes melitus kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300 mg/kg bahan makanan/minuman .
c. Kalium Asesulfam
Kalium Asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan gula pasir . Kelebihan kalium Asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori.
d. Siklamat
Siklamat merupakan pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan pada produk makanan dan minuman dengan dosis yang telah ditetapkan oleh BPOM. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, sehingga pemanis ini banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh manusia sehingga siklmat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan suplai energi bagi tubuh manusia. Penggunaan siklamat secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Pada dosis berlebih, siklamat dapat memicu munculnya kanker kandung kemih, mutasi, dan cacat lahir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus adalah 3g/kg bahan makanan/minuman, sedangkan menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg berat badan.

3. Pengawet
Perhatikan kondisi kedua makanan pada Gambar 6.9! Menurut pendapat kamu, makanan mana yang masih layak dikonsumsi? Bolu kukus pada Gambar 6.9 sebelah kiri berjamur karena sudah kadaluarsa atau sudah lewat masa pengawetannya. Pengawetan bahan makanan diperlukan untuk menjaga kualitas bahan makanan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pengawetan makanan adalah untuk mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu yang tidak diinginkan dalam makanan. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.
  • Kerusakan bahan pangan karena pertumbuhan mikroba seperti jamur atau bakteri. Makanan yang telah terkena mikroba akan menimbulkan bahaya jika dikonsumsi karena mikroba tersebut ada yang menghasilkan racun. Kerusakan makanan akibat mikroba disebut kerusakan mikrobiologi.
  • Kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh benturan (tertekan dan jatuh). Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan mekanis.
  • Kerusakan bahan pangan karena proses fisik, antara lain karena penyimpanan dalam gudang yang lembab, pendinginan, atau pemanasan. Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan fisik.
  • Kerusakan bahan pangan oleh serangga dan tikus. Kerusakan ini disebut kerusakan biologis. Kerusakan biologis juga dapat disebabkan pematangan yang dilakukan oleh enzim yang terdapat pada bahan itu sendiri. Contoh kerusakan biologis adalah kerusakan (pembusukan) pada buah dan sayur.
  • Kerusakan karena reaksi kimia antarsenyawa dalam makanan atau reaksi kimia dengan lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak yang berbau tengik disebut kerusakan kimiawi.
Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang melalui pengawetan bahan pangan. Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi. Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin. Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang diijinkan. Pengawet yang diijinkan oleh Badan POM Indonesia adalah sebagai berikut.


4. Penyedap Makanan
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi. Penyedap makanan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan. Berikut diuraikan beberapa contoh penyedap makanan.
a. Penyedap Rasa
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan alami maupun sintetis.
Penyedap rasa alami dapat berupa bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan adalah Monosodium glutamat (MSG). MG dibuat dari fermentasi tetes tebu oleh bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan asam glutamat. Asam glutamat ini kemudian akan diolah sehingga menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang sering digunakan untuk penguat rasa protein.

b. Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. 
Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya dari ekstrak buah strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau vanili disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis, misalnya amil kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Selai merupakan salah satu contoh bahan makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.

B. Zat Adiktif
Kopi mengandung kafein, sedangkan teh mengandung theine yang merupakan zat adiktif. Kopi dan teh mengandung bahan yang membuatmu memiliki kecenderungan untuk mengulang mengkonsumsi kembali. Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika.
Contoh zat adiktif kelompok kesatu yang ada pada bahan, antara lain teh, kopi, rokok, minuman beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga antara lain ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).

1. Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kamu juga sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan tersebut.
Bahan makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif yang kamu kenal antara lain pada kopi, teh, dan cokelat. Berikut ini adalah bahan yang mengandung zat adiktif nonpsikotropika yang ada di sekitar kamu.
a. Kafein dalam Teh
Kamu tentu sudah sering mengonsumsi teh. Tahukah kamu teh termasuk ke dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif karena mengandung theine dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari kamu menjadi terbiasa mengonsumsi teh setiap hari. Teh aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan. Teh juga mengandung kafein, teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.
b. Kafein dalam Kopi
Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang telah disangrai dan dihancurkan menjadi bubuk kopi. Kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi orang dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk. Kopi dapat membuat orang tidak mengantuk karena kafein dalam kopi dapat meningkatkan respons kewaspadaan pada otak.
Meskipun bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kopi memiliki manfaat pada beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru. Dalam beberapa kejadian, kopi dapat menjadi obat untuk sakit kepala, tekanan darah rendah, dan obesitas.
c. Nikotin
Rokok dibuat dari daun tembakau melalui proses tertentu dan telah dicampur dengan Bunga cengkeh serta berbagai macam bahan aroma. Rokok mengandung nikotin dan tar. Nikotin dapat menyebabkan orang menjadi berkeinginan untuk mengulang dan terus menerus merokok. Merokok dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi organ-organ tubuh, baik organ luar maupun organ dalam. Pengaruh pada organ luar dapat berupa perubahan warna gigi dan kulit, sedangkan pengaruh pada organ dalam dapat memicu kanker paru-paru. 

2. Zat Adiktif Narkotika
Narkotika merupakan zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya dilarang diseluruh dunia. Menurut Undang-Undang yang berlaku, pengertian narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukantanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yangdapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangisampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dapat dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu. Bahan-bahan yang termasuk narkotika ada banyak. Bahan-bahan ini, misalnya opium, kokain, ganja, heroin, dan amphetamin. Menyimpan bahan-bahan ini adalah suatu bentuk pelanggaran hukum apalagi menggunakannya. Sanksi kurungan penjara dapat menjadi ancamannya. 

3. Zat Adiktif Psikotropika
Kelompok zat adiktif ketiga adalahpsikotropika. Psikotropika merupakanzat atau obat baik alamiah maupunsintetis yang bukan merupakan narkotika, yangberkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif padsaraf pusat yang menyebabkan perubahankhas pada aktivitas mental dan perilakuseseorang. Zat psikotropika dapat menurunkanaktivitas otak atau merangsang susunan sarafpusat dan menimbulkan kelainan perilaku,disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikirdan perubahan alam perasaan. 
Penggunaan psikotropika juga dapat menyebabkan ketergantungan serta berefek merangsang pemakainya. Pemakaian zat psikotropika yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Contoh psikotropika, antara lain ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD. Coba carilah informasi melalui media tentang pengelompokan bahan-bahan psikotropika.

Rangkuman
  1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman.
  2. Bahan aditif ada yang bersifat alami dan buatan. Bahan aditif dapat berupa bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.
  3. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diijinkan oleh pemerintah dan tidak melebihi jumlah maksimal yang diijinkan. Penggunaan bahan aditif alami lebih aman dibandingkan bahan aditif buatan.
  4. Zat adiktif merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif dibedakan menjadi zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
  5. Contoh zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah kafein dalam teh dan kopi, dan nikotin pada rokok. Contoh zat adiktif narkotika adalah heroin, kokain, dan morfin. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepan, dan LSD.
  6. Bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan adiktif, misalnya teh dan kopi memiliki manfaat bagi kesehatan apabila digunakan dalam jumlah yang tidak berlebihan.
  7. Bahan-bahan adiktif yang termasuk kelompok narkotika tidak boleh digunakan karena memiliki efek yang sangat membahayakan bagi penggunanya. Menyimpan atau menggunakan bahan yang tergolong narkotika merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengakibatkan pelakunya mendapat sanksi pidana.
  8. Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh dipergunakan sebagai obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang ketat oleh pemerintah.
Demikian semoga bisa memberi manfaat

Sabtu, 22 Juni 2019

SOAL CLASROOM PENGUKURAN IPA KELAS 7

https://classroom.google.com/c/NDA3Mjc0MDE5ODRa

IPA KELAS 7 BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN

Besaran Pokok

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu (kesepakatan para fisikawan dahulu). Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel nama-nama besaran pokok tersebut beserta satuan dan definisinya.
No.Besaran PokokSatuanDefinisi
1Panjang (l)meter (m)1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya pada ruang vakum dalam selang waktu 1/299 792 458 second
2Massa (m)kilogram (kg)1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium yang memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm
3Waktu (t)second (s)1 second ialah selang waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770
4Temperatur (T)kelvin (K)0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi dalam termodinamika dimana partikel-partikel penyusun materi berhenti bergerak)
1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur termodinamika triple point air
5Kuat Arus (I)ampere (A)1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar lurus paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1 meter dengan panjang masing-masing penghantar tak hingga dan luas penampang diabaikan yang akan menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10-7 N/m
6Intensitas (In)candela (cd)1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012Hz dan mempunyai intensitas radian pada arah 1/683 watt per steradian.
7Jumlah Zat (n)mol1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak jumlah atom pada 0.012 kg atom Carbon-12.

Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa contohnya.
No.Contoh Besaran TurunanSatuan
1Luas (A)m2
2Kecepatan (v)m/s1
3Percepatan (a)m/s2
4Massa jenis (ρ)kg/m3
5Gaya (F)N
6Tekanan (P)Pa

SELAMAT DATANG DI KUIS IPA KELAS 7

kuis ipa kelas 7